Selain ketepatan waktu dan tempat, sisanya kita tinggal jepret sudah
jadi foto landscape.
Tips dasar memotret landscape adalah sabar. Sabar
menunggu datangnya matahari, sabar menunggu matahari tenggelam, dan lain-lain.
Jenis fotografi ini juga selalu mengingatkan kita atas kebesaran SANG PENCIPTA
dan selalu membuat kita bersyukur kita masih mampu menghirup udara pagi yang
sejuk disertai lukisan cahaya karya-Nya.
Langkah dasar untuk mendalami fotografi landscape adalah dengan
mendefinisikan alam sebagai rasa tersendiri. Dengan rasa tersebut, kita mampu
membayangkan foto yang akan diambil dan mengantisipasinya bahkan sebelum
memegang kamera sekalipun sudah terbayang seperti apa hasil fotonya.
Cara memotret foto landscape termudah adalah dengan mengisolasi elemen
yang paling penting dan mewakili dari seluruh elemen yang ada. Fotografi
landscape harus berusaha memilih elemen/unsur yang bisa memperkuat POI atau
Point Of Interest, kemudian tidak memasukkan elemen lainnya sebagus apapun jika
akhirnya hanya memperlemah elemen yang menjadi POI-nya.
Baiklah, berikut ini adalah kumpulan tips memotret foto landscape, ada
baiknya terlebih dahulu Anda baca artikel tentang Konsep Rule of Third, POI
atau Point Of Interest, Depth of Field
(DOF) dan juga artikel tentang segitiga exposure.
Kumpulan Tips Fotografi Landscape
1. Maksimalkan Depth of Field (DOF)
Sebagai keharusan tersendiri, foto landscape selayaknya tajam dari
foreground hingga ujung horizon atau background. Masih ingat artikel definisi
aperture dan DOF/Depth of Field kan ? nah artikel itu sebagai modal awal kita.
Cara untuk mendapatkan ketajaman foto landscape yang seluas-luasnya (DOF lebar)
gunakan bukaan diafragma/aperture yang sekecil mungkin yang ditandai dengan F
angka besar, misalnya f14, f16, f18, f22, f32, dst.
Cara untuk mendapatkan foto tajam pada landscape dengan cara menerapkan
teknis Hyperfocal Distance dengan meletakan titik fokus pada posisi yang tepat
untuk mendapatkan bidang fokus yg seluas-luasnya yg dimungkinkan sehingga akan
tajam dari depan/foreground hingga ke background.
2. Gunakan Tripod dan Cable Release
Tips Fotografi Landscape
credit foto: Yadi Yasin
Karena kita menggunakan setingan bukaan diafragma kecil (F number
besar) untuk mendapatkan DOF selebar-lebarnya, semakin lama juga exposure yang
didapatkan. Untuk itu, untuk mengurangi gerakan/goyangan kamera, sangat
disarankan menggunakan tripod dan cable release.
3. Cari Titik Fokus atau Focal Point
Yang dimaksud titik fokus disini bukanlah lokasi tempat kita
mengarahkan fokus lensa. Namun titik dimana mata penikmat foto akan pertama
kali tertuju kemudian menjelajah seisi area foto. Focal point bukannlah POI (
point of interest ), tapi POI juga bisa menjadi focal point. Justru focal point
yang akan menjadi titik awal untuk mengeksplorasi POI.
Sebuah foto landscape tanpa focal point akan terlihat sebagai foto
landscape yang datar. Aturan Rule of Third sangat berpengaruh sebagai cara
peletakan focal point. Focal point bisa berupa berupa bangunan (yg kecil atau
unik diantara dataran kosong), pohon (yg berdiri sendiri), batu (atau
sekumpulan batu), orang atau binatang, atau siluet bentuk yg kontrast dgn BG,
dst.
4. Carilah Foreground (FG) Yang Kuat
Karena foreground juga bisa menjadi focal point sebuat foto landscape,
maka jangan lupakan untuk memposisikan foreground dengan benar. Bahkan Mas Yadi
Yasin seorang fotografer spesialis landscape mengatakan, foreground yang baik
menentukan “sukses” tidaknya sebuah foto landscape. Ada juga yang bilang foto
landscape tanpa foreground sama seperti sayur tanpa garam :). Foreground foto
landscape bisa berupa apa saja tinggal kita jeli melihat dan mengolahnya
misalnya bebatuan, ranting, rumput dll.
5. Pilih langit atau daratan
Ok saatnya anda memilih, ingin menonjolkan awan yang lagi bergelora
atau ingin menonjolkan daratan yang memiliki batuan yang memukau ? Jangan
serakah, tonjolkan kekuatan dan biarkan saja kelemahannya. Saat sunset atau
sunrise langit memang akan sangat menggoda. Tetapi tetap ingatlah aturan
komposisi rule of third.
Berikan bagian yang ingin ditonjolkan sebanyak 2/3 dari frame. Letakkan
garis horizon, di 1/3 bagian atas kalau kita ingin menonjolkan
Foregroundnya-nya, atau letakkan horizon di 1/3 bagian bawah, kalau kita ingin
menonjolkan langitnya.
Seberapa bagus pun daratan dan langit yang kita temui/hadapi saat
memotret, membagi 2 sama bagian antara langit yang dramatis dan daratan/FG yang
menarik akan membuat foto landscape menjadi tidak focus, krn kedua bagian
tersebut sama bagusnya.
Tapi, ingatlah aturan “Rule of Third” bukan berarti tidak bisa
dilanggar. Gunakan visi anda sendiri saat memotret. Sudah tahu aturannya ? Kalo
begitu sekarang waktunya untuk dilanggar :)
6. Tangkap Momen Gerakan Alam
Sebagian orang berharap foto landscape adalah foto yang damai dengan
pemandangan yang tenang. Foto landscape tidak hanya tentang langit dan bumi.
Namun semua elemen alam baik yang bergerak ataupun diam. Bahkan dengan
menangkap pergerakan alam seperti air terjun, ganasnya ombak air laut, awan
yang sedang berjalan dan lainnya mampu menjadikan foto landscape lebih menarik.
7. Golden Hours & Blue hours
Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul saat pagi hari
dan sore hari. Pada waktu ini, warna – warni terlihat sangat bagus dan
landscape terlihat sangat hidup. Golden hours adalah saat 1-2 jam sebelum
matahari terbenam (sunset) hingga 30 menit sebelum matahari terbenam, dan 1-3
jam sejak matahari terbit, dimana “golden light” atau sinar matahari akan
membuat warna keemasaan pada object.
Blue hours adalah beberapa saat, biasanya hingga 20-30 menit setelah
matahari terbenam (sunset), dimana matahari sudah tebenam, tapi langit belum
gelap hitam pekat. Pada saat ini langit akan berwarna biru.
8. Cek Garis Horizon
Meskipun sekarang dgn mudah kesalahan ini dapat di koreksi dgn software
foto editor tapi saya masih berkeyakinan “get it right the first time” akan
lebih optimal kata seorang Yadi yasin. Dua hal penting sebelum menekan tombol
shutter yang harus diperhatikan, apakah horizon sudah lurus dan apakah horizon
sudah di komposisikan dengan baik.
9. Jangan Terpaku Satu Titik
Saat memotret foto landscape kadang sering terpaku di sudut pandang
atau angle di satu titik yang sudah umum kita lihat hasil foto sebelumnya.
Carilah view yang berbeda, coba view sejajar dengan tanah, atau naik ke atas
pohon. Biarkan imajinasi anda mengalir dan mencari view yang sesuai dengan
visualisasi dan imajinasi anda.
10. Pergunakan Alat Bantu
Filter Untuk Foto LandscapeMeskipun semakin canggih fitur software
pengolah foto untuk memperbaiki hasil foto. Namun jika kita sudah melakukan
pengambilan gambar dengan benar, kita akan lebih ngirit waktu untuk itu bukan ?
John Tefon, seorang spesialis photoshop pernah mengatakan motret itu 100% dan
editing itu juga 100%.
Selain tripod dan cable release, berikut ini alat bantu filter untuk
mendapatkan foto landscape agar lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar